Selasa, 05 Maret 2013

Kucing: Hewan peliharaan atau keluarga?

Hi cat lovers~~~
Sedikit curhat dan sharing...
Ada banyak cat lovers di luar sana yang memelihara kucing hanya sebagai hewan peliharaan...
Jadi, Si mpus kalian anggap sebagai hewan atau anggota keluarga?

Kenapa Tammy bertanya seperti ini?
Ada banyak kasus kucing yang dipelihara hanya di perhatikan kesehatan bulu atau hanya di anggap sebagai "Pet" (hewan peliharaan). Berbeda jauh kalau kalian memelihara kucing sebagai anggota keluarga kalian dengan yang hanya di anggap sebagai hewan. Salah satu contoh kasusnya ada beberapa teman Tammy yang lebih peduli bulu kucingnya tidak di potong ketika kucingnya luka. Padahal bulu atau bahkan rambut pada manusia bisa menangkap debu yang juga membawa spora jamur atau bakteri, akibatnya apa? Tentu saja Infeksi... Kalau kita menganggap Si Puss sebagai anggota keluarga kita, kita enggak akan peduli seburuk apapun bentuk dia dan tetap menerima Si Puss apa adanya, karena yang terpenting adalah kesehatan Si Puss... 

Ada juga kasus yang menarik, ketika kucingnya poop sembarangan karena ketakutan, dan ia lebih mengkhawatirkan bulu kucingnya yang terkena poop, bukan perasaan kucingnya. Apa yang menyebabkan kucingnya ketakutan? Tidak sama sekali membuat sang pemilik peduli... Ada juga yang memelihara kucing di dalam kandang, hanya di beri makan, tanpa diberikan kasih sayang... Apakah kucingnya sehat? Tidak...

Contoh kasus lain adalah tetangga Tammy. Dulu, sekitar tahun 2003-2004, ada satu keluarga penjaga masjid yang hidup miskin. Kepala keluarga-nya sempat beberapa kali ke rumah Tammy untuk meminta kucing. Tentu saja, Papa Tammy enggak akan mengijinkan, karena terkadang dia sering meminta uang ke tetangganya untuk makan keluarga mereka. Bayangkan kalau orang seperti itu memelihara kucing? Padahal di lingkungan Tammy ada banyak kucing liar yang bisa keluarganya kasih makan. Tapi rasa "IRI" mereka mengalahkan rasa kemanusiaan mereka. Pada akhirnya, beberapa kucing Tammy mereka culik. Salah satu yang terparah adalah abu gosok (Mama Tammy yang ngasih nama, karena warnanya blue tabby -__-"). Dia di culik ke rumahnya. Di taruh di dalam kandang bambu yang mereka gunakan untuk kandang ayam. Sampai suatu ketika, istri penjaga rumah Tammy menemukan abu gosok dalam keadaan kurus dan poop yang menempel di sekujur tubuhnya (Tammy dulu tinggal di rumah almarhumah Nenek, dan penjaganya masih tinggal satu rumah ketika keluarga Tammy yang pindah untuk ngurus rumah). Akhirnya, istri penjaga rumah yang juga penyayang kucing, langsung menculik balik abu gosok dari rumah keluarga itu, dan langsung di mandikan hari itu juga sama dia. Selanjutnya, kucing tammy yang di culik adalah Ceyx, ketika Tammy pindah rumah Ceyx kabur dan menghilang berhari-hari. Ternyata ada di rumah keluarga itu. Yang membuat Tammy enggak habis pikir adalah: kucing yang di culik semuanya berwarna abu-abu kebiruan atau blue. Jadi, sebenarnya keluarga itu hanya "IRI" pada keluarga Tammy yang mempunyai banyak kucing, sekalipun beberapa dari kucing Tammy hanya kucing kampung biasa yang terawat dan terlihat seperti kucing ras.

Ceyx (Kiri) dan Arathea (Kanan) umur 6 bulan.


Ada satu kasus lagi ketika si puss (kucingnya teman Tammy) sakit dan kurang kasih sayang walaupun pemiliknya menghabiskan ratusan ribu untuk biaya perawatan dan pengobatan, akibatnya apa? Si puss meninggal, karena dia tidak merasa di butuhkan sebagai anggota keluarga pemiliknya. Hari-hari terakhir yang tammy lihat dari kucing itu adalah kemurungan... Dia berjalan mondar-mandir, sementara pemiliknya sibuk dengan urusan-urusan lain. Tammy yang ada di sana ketika si Puss menyerah dengan hidupnya dan meninggal karena distemper yang akhirnya menyerang Si Puss untuk kedua kalinya. Saat-saat terakhir yang Tammy lihat adalah ekspresinya yang terlihat lelah menunggu majikannya yang selalu sibuk, seperti dia berkata "Aku menyerah... Aku tidak pernah di sayang..." Setelah itu, dia menghembuskan nafas terakhirnya... Tentu saja, yang paling menyesal adalah Tammy, yang mengerti perasaan kucing itu, bukan majikannya yang sering meninggalkan kucingnya untuk urusan-urusan (pacarannya dia -___-").

Ada lebih banyak lagi kasus-kasus semacam ini, karena si pemilik sebenarnya tidak siap dengan komitmen dalam memelihara dan merawat hewan.

Mungkin kalian melihat kawan kalian mempunyai kucing, dan kalian juga jadi ingin memelihara kucing. Sebelum itu, coba pikirkan baik-baik, Apakah kucing itu akan jadi bagian dari keluarga kalian atau hanya sebagai hewan peliharaan? Ketika kucing kalian sakit, Maukah kalian mengeluarkan ratusan bahkan juta'an rupiah untuk biaya perawatan?

Ini biaya perawatan dan pemeliharaan R.I.P Momo (kucing kampung Tammy yang meninggal tahun lalu):
  • Biaya makan: 200ribu/bulan
  • Vaksin, 130ribu/tahun
  • Vitamin: 80ribu/3 bulan
  • Keguguran tahun 2007: total biaya 100ribu plus suntik antibiotik.
  • Kecelakaan: Tergilas motor, total biaya vet: 200ribu, itu pun karena akhirnya rawat jalan.
  • Momo sempat terserang Myasis tahun 2010, total biaya 500ribu
  • Dan sebelum Momo meninggal, Tammy sudah menyiapkan biaya Sterilisasi: betina 400ribu-600ribu, sudah termasuk obat-obatan rawat jalan.
Dan selama setahun hanya untuk makanan kucing Tammy menghabiskan 1,2-1,5 juta, di tambah vaksin 1,3-1,6 juta. Belum lagi kalau Momo sakit, biaya obat-obatan bisa mencapai 50ribu-100ribu, itu hanya untuk rawat jalan. Biaya dan komitmen yang sangat besar...

Tammy tahu, kucing itu hewan yang menggemaskan. Mereka bisa di ajak main dan bahkan sahabat yang sangat baik. Tapi kenapa kalian tidak mencoba dari stray cat atau kucing liar di sekitar kalian? Berilah makan kucing-kucing liar di sekitar kalian dulu. Sewaktu Tammy tinggal di Tangerang, kucing-kucing pertama Tammy adalah kucing liar yang sering di beri makan oleh Mama Tammy (sekitar tahun 1997-1998). Pada akhirnya, salah seekor kucing betina yang sering makan di rumah Tammy, menitipkan anaknya ke Papa Tammy (cerita si ekor panjang untuk cat lovers yang follow tammy di twitter, mungkin masih ingat), yang waktu itu melihat si kucing di gigit dan di makan anjing liar. Anaknya Tammy kasih nama Kucrit, yang artinya kucing kecil. Sejak saat itu, kucrit adalah bagian dari keluarga Tammy, yang disayang seperti bagian yang tidak bisa terpisahkan dari keluarga Tammy.


Itu hanya contoh dari pengalaman dan juga apa yang Tammy lihat. Kalian juga bisa punya kucing hanya dengan memberi makan kucing liar... Ada banyak kucing liar yang membutuhkan kita, makanan dari kita, perawatan dari kita. Kenapa kalian tidak mengawali dari kucing liar di sekitar kalian? Biarkan kecintaan kalian terhadap hewan tumbuh, supaya kita bisa lebih mengerti banyak hal tentang mereka. Hewan, jenis apapun itu juga, mereka punya perasaan yang sama seperti manusia. Mereka haus akan rasa kasih sayang kita. Kucing yang hidup di kandang dan jarang di pegang/di elus bisa mengalami gangguan psikologis, semacam introvert, dan membuat kucing tersebut jadi lebih mudah bersikap defensif/galak terhadap manusia. Kucing yang di cukupi kebutuhannya terhadap rasa kasih sayang akan selalu menyayangi kita lagi. Pernah dengar kucing yang suka memijat-mijat majikannya kan? Itu adalah ungkapan rasa sayang si Puss sama majikannya. Jadi, tunggu apa lagi? Coba lihat sekeliling kalian, mungkin kucing-kucing di luar sana butuh bantuan kita =3


I guess thats it... Ingatlah, pelihara dan rawat kucing kalian dengan penuh kasih sayang (seperti anak sendiri jauh lebih bagus). Tanyakan pada diri kalian, Si Puss adalah bagian dari keluarga kalian atau hanya sebagai hewan peliharaan? Kalau kalian sudah menemukan jawaban yang kalian butuhkan, kalian akan mengerti kucing kalian dan segala tingkah lakunya... Bahkan terkadang, kalian bisa tahu ketika kucing kalian sakit dan bisa cepat-cepat mencegah yang terburuk. Untuk pertanyaan atau konsultasi, mention Tammy di twitter @blackcat1366. Lets spread the love to every single living things around us... Have a wonderful night cat lovers... =3